Kelas : 4EA17
Nama : Arya Birama
Npm : 11210149
Tulisan Ke 8
TULISAN 8 SOFTSKILL
ETIKA BISNIS
Ø ARYA BIRAMA TRIE SATRIA (11210149) 4EA17
*Manfaat Perusahaan Dalam Menerapkan Etika Bisnis*
Haruslah
diyakini bahwa pada dasarnya praktek etika perusahaan akan selalu
menguntungkanerusahaan baik untuk jangka menengah maupun jangka panjang karena
:
1.
Akan dapat mengurangi biaya akibat dicegahnya kemungkinan terjadinya friksi
baik intern perusahaan maupun dengan eksternal.
2.
Akan dapat meningkatkan motivasi pekerja.
3.
Akan melindungi prinsip kebebasan ber-niaga
4.
Akan meningkatkan keunggulan bersaing.
Tindakan
yang tidak etis, bagi perusahaan akan memancing tindakan balasan dari konsumen
dan masyarakat dan akan sangat kontra produktif,misalnya melalui gerakan
pemboikotan, larangan beredar, larangan beroperasi. Hal ini akan dapat
menurunkan nilai penjualan maupun nilai perusahaan.Sedangkan perusahaan yang
menjunjung tinggi nilai-nilai etika pada umumnya perusahaan yang memiliki
peringkat kepuasan bekerja yang tinggi pula, terutama apabila perusahaan tidak
mentolerir tindakan yany tidaketis misalnya diskriminasi dalam sistem
remunerasi atau jenjang karier.Karyawan yang berkualitas adalah aset yang
paling. berharga bagiperusahaan oleh karena itu semaksimal mungkin harus tetap
dipertahankan.
Memang
benar. Kita tidak bisa berasumsi bahwa pasar atau dunia bisnis dipenuhioleh
orang-orang jujur, berhati mulia, dan bebas dari akal bulus
sertakecurangan/manipulasi. Tetapi sungguh, tidak ada gunanya berbisnisdengan
mengabaikan etika dan aspek spiritual. Biarlah pemerintahmelakukan pengawasan,
biarlah masyarakat memberikan penilaian, dan sistem pasar (dan sistem Tuhan
tentunya) akan bekerja dengan sendirinya.
Membumikan
Etika Bisnis di Perusahaan
Etika
pada dasarnya adalah standar atau moral yang menyangkut benar-salah, baik
-buruk. Dalam kerangka konsep etika bisnis terdapat pengertian tentang etika
perusahaan, etika kerja dan etika perorangan, yang menyangkut hubungan-hubungan
sosial antara perusahaan, karyawan dan lingkungannya. Etika perusahaan
menyangkut hubungan perusahaan dan karyawan sebagai satu kesatuan dengan
lingkungannya (misalnya dengan perusahaan lain atau masyarakat setempat), etika
kerja terkait antara perusahaan dengan karyawannya, dan etika perorangan
mengatur hubungan antar karyawan.
Perilaku
etis yang telah berkembang dalam perusahaan menimbulkan situasi saling percaya
antara perusahaan dan stakeholders, yang memungkinkan perusahaan meningkatkan
keuntungan jangka panjang. Perilaku etis akan mencegah pelanggan, pegawai dan
pemasok bertindak oportunis, serta tumbuhnya saling percaya.
Budaya
perusahaan memberi kontribusi yang signifikan terhadap pembentukan perilaku
etis, karena budaya perusahaan merupakan seperangkat nilai dan norma yang
membimbing tindakan karyawan. Budaya dapat mendorong terciptanya perilaku, dan
sebaliknya dapat pula mendorong terciptanya perilaku yang tidak etis.
Kebijakan
perusahaan untuk memberikan perhatian serius pada etika perusahaan akan
memberikan citra bahwa manajemen mendukung perilaku etis dalam perusahaan.
Kebijakan perusahaan biasanya secara formal didokumentasikan dalam bentuk Kode
Etik (Code of Conduct). Di tengah iklim keterbukaan dan globalisasi yang
membawa keragaman budaya, code of conduct memiliki peran yang semakin penting,
sebagai buffer dalam interaksi intensif beragam ras, pemikiran, pendidikan dan
agama.
Sebagai
persemaian untuk menumbuhkan perilaku etis, perlu dibentuk iklim etika dalam
perusahaan. Iklim etika tercipta, jika dalam suatu perusahaan terdapat kumpulan
pengertian tentang perilaku apa yang dianggap benar dan tersedia mekanisme yang
memungkinkan permasalahan mengenai etika dapat diatasi.
Terdapat
tiga faktor utama yang memungkinkan terciptanya iklim etika dalam perusahaan.
Pertama, terciptanya budaya perusahaan secara baik. Kedua, terbangunnya suatu
kondisi organisasi berdasarkan saling percaya (trust-based organization). Dan
ketiga, terbentuknya manajemen hubungan antar pegawai (employee relationship
management).
Iklim
etika dalam perusahaan dipengaruhi oleh adanya interaksi beberapa faktor, yaitu
faktor kepentingan diri sendiri, keuntungan perusahaan, pelaksanaan efisiensi
dan kepentingan kelompok.
Penciptaan
iklim etika mutlak diperlukan, meskipun memerlukan waktu, biaya dan ketekunan
manajemen. Dalam iklim etika, kepentingan stakeholders terakomodasi secara baik
karena dilandasi rasa saling percaya.
TANGGUNG
JAWAB SOSIAL BISNIS
Saat
ini perusahaan dihadapkan padaparadigma yang relatif masih baru di Indonesia,
yaitu paradigma yangmelihat antara pihak perusahaan dan masyarakat bukanlah dua
pihak yangberbeda dan bertolak belakang, namun merupakan bagian yang
takterpisahkan.
Fakta
masyarakat ada realita kontradiktif, dimanadi satu pihak ada perusahaan besar
yang aktivitas usahanya banyakdiwarnai dengan konflik sosial, tetapi di sisi
lain ada perusahaanbesar yang berkinerja baik tanpa harus mengalami konflik
sosial.Kondisi yang demikian diduga sangat dipengaruhi oleh derajat
perilakuetis perusahaan, yang diwujudkannya melalui kadar tanggung jawab
sosialperusahaan.
Perusahaan
sebagai sebuah sistem, dalam keberlanjutan dan keseimbangannya tidak bisa
berdiri sendiri.Perusahaan memerlukan kemitraan yang saling timbal balik
denganinstitusi lain. Perusahaan selain mengejar keuntungan ekonomi untuk
kesejahteraan dirinya, juga memerlukan alam untuk sumber daya olahannya dan
stakeholders lain untuk mencapai tujuannya. Dengan menggunakan pendekatan
tanggung jawab sosial perusahaan, perusahaan tidak hanya mendapatkan keuntungan
ekonomi, tetapi juga keuntungan secara sosial. Dengan demikian keberlangsungan
usaha tersebut dapat berlangsung denganbaik dan secara tidak langsung akan
mencegah konflik yang merugikan.
Etika
dalam berbisnis adalah mutlak dilakukan. Maju mundurnya bisnis yang dijalankan
adalah tergantung dari pelaku bisnis itu sendiri. Apa yang dia perbuat dengan
konsekuensi apa yang akan dia peroleh sudah sangat jelas.
Pebisnis
yang menjunjung tinggi nilai etika akan mendapat point reward terhadap apa yang
telah dia lakukan. Kemajuan perusahaan, kepercayaan pelanggan, profit yang
terus meningkat, pangsa pasar terus meluas, merupakan dambaan bagi setiap
pebisnis dan ini akan diperoleh dengan menjungjung tinggi nilai etika.
Sebaliknya,pelanggaran
etika yang sedikit saja bias menyebabkan kondisi berbalik 180 derajat dalam
waktu sekejap. Kehilangan pelanggan, defisit keuangan sampai ditutupnya
perusahaan dengan jumlah utang serta kerugian yang menggunung merupakan
punishment dari pelanggaran etika.
Terakhir,kita
sebagai akademisi yang merupakan calon dari pebisnis, baik itu yang menjalankan
bisnis pribadi ataupun yang menjalankan bisnis oranglain tinggal menentukan
pilihan apakah bisnis dengan etika atau bisnis tanpa etika.
etika
bisnis dalam perusahaan terasa sangat penting saat ini?
Karena
untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya
saing
yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai
(value-creation)
yang tinggi, diperlukan suatu landasan yang kokoh.
Biasanya
dimulai dari perencanaan strategis , organisasi yang baik,
sistem
prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang
andal
serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan
konsekwen.
Contoh
kasus Enron yang selain menhancurkan dirinya telah pula
menghancurkan
Kantor Akuntan Publik Arthur Andersen yang memiliki
reputasi
internasional, dan telah dibangun lebih dari 80 tahun,
menunjukan
bahwa penyebab utamanya adalah praktek etika perusahaan
tidak
dilaksanakan dengan baik dan tentunya karena lemahnya
kepemimpinan
para pengelolanya. Dari pengalaman berbagai kegagalan
tersebut,
kita harus makin waspada dan tidak terpana oleh cahaya dan
kilatan
suatu perusahaan hanya semata-mata dari penampilan saja, karena
berkilat
belum tentu emas.
Haruslah
diyakini bahwa pada dasarnya praktek etika perusahaan akan
selalu
menguntungkan perusahaan baik untuk jangka menengah maupun
jangka
panjang karena :
• Akan dapat mengurangi biaya akibat dicegahnya kemungkinan
terjadinya
friksi baik intern perusahaan maupun dengan eksternal.
• Akan dapat meningkatkan motivasi pekerja.
• Akan melindungi prinsip kebebasan ber-niaga
• Akan meningkatkan keunggulan bersaing.
Tindakan
yang tidak etis, bagi perusahaan akan memancing tindakan
balasan
dari konsumen dan masyarakat dan akan sangat kontra produktif,
misalnya
melalui gerakan pemboikotan, larangan beredar, larangan
beroperasi.
Hal ini akan dapat menurunkan nilai penjualan maupun nilai
perusahaan.
Sedangkan perusahaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai
etika
pada umumnya perusahaan yang memiliki peringkat kepuasan bekerja
yang
tinggi pula, terutama apabila perusahaan tidak mentolerir tindakan
yany
tidak etis misalnya diskriminasi dalam sistem remunerasi atau
jenjang
karier. Karyawan yang berkualitas adalah aset yang paling berharga bagi
perusahaan oleh karena itu semaksimal mungkin harus tetap
dipertahankan.
Untuk
memudahkan penerapan etika perusahaan dalam kegiatan sehari-hari
maka
nilai-nilai yang terkandung dalam etika bisnis harus dituangkan
kedalam
manajemen korporasi yakni dengan cara :
-
• Menuangkan etika bisnis dalam suatu kode etik (code of conduct)
-
• Memperkuat sistem pengawasan
-
• Menyelenggarakan pelatihan (training) untuk karyawan secara terus menerus.
Sumber Referensi : http://kamahera18.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar