BENCANA ALAM
Bencana
alam apapun bentuknya memang tidak diinginkan. Sayangnya kejadian pun terus
saja ada. Berbagai usaha tidak jarang dianggap maksimal tetapi kenyataan sering
tidak terelakkan. Masih untung bagi kita yang mengagungkan Tuhan sehingga
segala kehendak-Nya bisa dimengerti, meski itu berarti derita.
Banyak
masalah yang berkaitan dengan bencana alam. Kehilangan dan kerusakan termasuk
yang paling sering harus dialami bersama datangnya bencana itu. Harta benda dan
manusia terpaksa harus direlakan, dan itu semua bukan masalah yang mudah. Dalam
arti mudah difahami dan mudah diterima oleh mereka yang mengalami. Bayangkan
saja harta yang dikumpulkan sedikit demi sedikit, dipelihara bertahun-tahun
lenyap seketika.
Devinisi Bencana Alam
Bencana
alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami (suatu peristiwa fisik,
seperti letusan gunung, gempa bumi, tanah longsor) dan aktivitas manusia.
Karena ketidakberdayaan manusia, akibat kurang baiknya manajemen keadaan
darurat, sehingga menyebabkan kerugian dalam bidang keuangan dan struktural,
bahkan sampai kematian.
Bencana
alam juga dapat diartikan sebagai bencana yang diakibatkan oleh gejala alam.
Sebenarnya gejala alam merupakan gejala yang sangat alamiah dan biasa terjadi
pada bumi. Namun, hanya ketika gejala alam tersebut melanda manusia (nyawa) dan
segala produk budidayanya (kepemilikan, harta dan benda), kita baru dapat
menyebutnya sebagai bencana.
Kerugian
yang dihasilkan tergantung pada kemampuan untuk mencegah atau menghindari
bencana dan daya tahan mereka. Pemahaman ini berhubungan dengan pernyataan:
"bencana muncul bila ancaman bahaya bertemu dengan ketidakberdayaan".
Dengan demikian, aktivitas alam yang berbahaya tidak akan menjadi bencana alam
di daerah tanpa ketidakberdayaan manusia, misalnya gempa bumi di wilayah tak
berpenghuni. Konsekuensinya, pemakaian istilah "alam" juga ditentang
karena peristiwa tersebut bukan hanya bahaya atau malapetaka tanpa keterlibatan
manusia. Besarnya potensi kerugian juga tergantung pada bentuk bahayanya
sendiri, mulai dari kebakaran, yang mengancam bangunan individual, sampai
peristiwa tubrukan meteor besar yang berpotensi mengakhiri peradaban umat
manusia.
Namun
demikian pada daerah yang memiliki tingkat bahaya tinggi (hazard) serta
memiliki kerentanan/kerawanan(vulnerability) yang juga tinggi tidak akan
memberi dampak yang hebat/luas jika manusia yang berada disana memiliki
ketahanan terhadap bencana (disaster resilience). Konsep ketahanan bencana
merupakan valuasi kemampuan sistem dan infrastruktur-infrastruktur untuk
mendeteksi, mencegah & menangani tantangan-tantangan serius yang hadir.
Dengan demikian meskipun daerah tersebut rawan bencana dengan jumlah penduduk
yang besar jika diimbangi dengan ketetahanan terhadap bencana yang cukup.
Klasifikasi Bencana alam
Klasifikasi
bencana alam berdasarkan penyebabnya dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :
1. Bencana alam geologis
Bencana
alam ini disebabkan oleh gaya-gaya yang berasal dari dalam bumi (gaya endogen). Yang
termasuk dalam bencana alam geologis adalah gempa bumi, letusan gunung berapi,
dan tsunami.
2. Bencana alam klimatologis
Bencana
alam klimatologis merupakan bencana alam yang disebabkan oleh faktor angin dan
hujan. Contoh bencana alam klimatologis adalah banjir, badai, banjir bandang,
angin puting beliung, kekeringan, dan kebakaran alami hutan (bukan oleh
manusia).
Gerakan
tanah (longsor) termasuk juga bencana alam, walaupun pemicu utamanya adalah
faktor klimatologis (hujan), tetapi gejala awalnya dimulai dari kondisi
geologis (jenis dan karakteristik tanah serta batuan dan sebagainya).
Bencana
alam ekstra-terestrial
Bencana
alam Ekstra-Terestrial adalah bencana alam yang terjadi di luar angkasa, contoh
: hantaman/impact meteor. Bila hantaman benda-benda langit mengenai permukaan
bumi maka akan menimbulkan bencana alam yang dahsyat bagi penduduk bumi.
Contoh Bencana Alam Di
Sekitar Kita
Banjir
Banjir
adalah bencana akibat curah hujan yang tinggi dengan tidak diimbangi dengan
saluran pembuangan air yang memadai sehingga merendam wilayah-wilayah yang
tidak dikehendaki oleh orang-orang yang ada di sana . Banjir bisa juga terjadi karena
jebolnya sistem aliran air yang ada sehingga daerah yang rendah terkena dampak
kiriman banjir.
Jenis –
Jenis Banjir
Banjir
merugikan banyak pihak Berdasarkan sumber air yang menjadi penampung di bumi,
jenis banjir dibedakan menjadi tiga, yaitu banjir sungai, banjir danau, dan
banjir laut pasang.
a. Banjir Sungai
Terjadi
karena air sungai meluap.
b. Banjir Danau
Terjadi
karena air danau meluap atau bendungannya jebol.
c. Banjir Laut pasang
Terjadi
antara lain akibat adanya badai dan gempa bumi.
Penyebab
Terjadinya Banjir
Secara
umum, penyebab terjadinya banjir adalah sebagai berikut :
a) Penebangan hutan secara liar tanpa
disertai reboisasi,
b) Pendangkalan sungai,
c) Pembuangan sampah yang sembarangan, baik
ke aliran sungai mapupun gotong royong,
d) Pembuatan saluran air yang tidak memenuhi
syarat,
e) Pembuatan tanggul yang kurang baik,
f) Air laut, sungai, atau danau yang
meluap dan menggenangi daratan.
Dampak
Dari Banjir
Banjir
dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup berupa:
a) Rusaknya areal pemukiman penduduk,
b) Sulitnya mendapatkan air bersih, dan
c) Rusaknya sarana dan prasarana penduduk.
d) Rusaknya areal pertanian
e) Timbulnya penyakit-penyakit
f) Menghambat transportasi darat
Cara
Mengantisipasi Banjir
Untuk
mengantisipasi bencana banjir banyak hal yang harus dilakukan, diantaranya
adalah :
a) membersihkan saluran air dari sampah yang
dapat menyumbat aliran air sehingga menyebabkan terjadinya banjir.
b) mengeruk sungai-sungai dari
endapan-endapan untuk menambah daya tampung air.
c) membangun rute-rute drainase alternatif
(kanal-kanal sungai baru, sistem-sistem pipa) sehingga dapat mencegah beban
yang berlebihan terhadap sungai.
d) tidak mendirikan bangunan pada wilayah
(area) yang menjadi daerah lokasi penyerapan air.
e) tidak menebangi pohon-pohon di hutan,
karena hutan yang gundul akan sulit menyerap air, sehingga jika terjadi hujan
lebat secara terus menerus air tidak dapat diserap secara langsung oleh tanah
bahkan akan menggerus tanah, hal ini pula dapat menyebabkan tanah longsor.
membuat
tembok-tembok penahan dan tanggul-tanggul di sepanjang sungai, tembok-tembok
laut di sepanjang pantai-pantai dapat menjaga tingkat ketinggian air agar tidak
masuk ke dalam daratan.
Dampak Bencana Alam
Kerugian
yang dihasilkan tergantung pada kemampuan untuk mencegah atau menghindari
bencana dan daya tahan mereka. Pemahaman ini berhubungan dengan pernyataan:
"bencana muncul bila ancaman bahaya bertemu dengan ketidakberdayaan".
Dengan demikian, aktivitas alam yang berbahaya tidak akan menjadi bencana alam
di daerah tanpa ketidakberdayaan manusia, misalnya gempa bumi di wilayah tak
berpenghuni. Konsekuensinya, pemakaian istilah "alam" juga ditentang
karena peristiwa tersebut bukan hanya bahaya atau malapetaka tanpa keterlibatan
manusia. Besarnya potensi kerugian juga tergantung pada bentuk bahayanya
sendiri, mulai dari kebakaran, yang mengancam bangunan individual, sampai
peristiwa tubrukan meteor besar yang berpotensi mengakhiri peradaban umat
manusia.
Namun
demikian pada daerah yang memiliki tingkat bahaya tinggi (hazard) serta
memiliki kerentanan/kerawanan(vulnerability) yang juga tinggi tidak akan
memberi dampak yang hebat/luas jika manusia yang berada disana memiliki
ketahanan terhadap bencana (disaster resilience). Konsep ketahanan bencana
merupakan valuasi kemampuan sistem dan infrastruktur-infrastruktur untuk
mendeteksi, mencegah & menangani tantangan-tantangan serius yang hadir.
Dengan demikian meskipun daerah tersebut rawan bencana dengan jumlah penduduk
yang besar jika diimbangi dengan ketetahanan terhadap bencana yang cukup.
Bencana
berarti juga terhambatnya laju pembangunan. Berbagai hasil pembangunan ikut
menjadi korban sehingga perlu adanya proses membangun ulang. Kehidupan
sehari-hari juga menjadi tersendat-sendat. Siswa yang hampir menempuh ujian
terpaksa berhenti bersekolah. Kenyataan seperti ini berarti pula muncul kemungkinan
kegagalan di masa mendatang. Pemenuhan kebutuhan seharihari juga menjadi sulit
padahal penggantinya juga tidak bisa diharapkan segera ada.
SUMBER REFERENSI :
http://kumpulanmakalah-dandifazri.blogspot.com/2012/04/makalah-bencana-alam.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar