Senin, 28 Oktober 2013

Tulisan ke-5 SoftSkill Etika Bisnis

Kelas : 4EA17
Nama : Arya Birama
Npm : 11210149
Tulisan Ke 5

TULISAN V SOFTSKILL
ETIKA BISNIS
Ø ARYA BIRAMA TRIE SATRIA     (11210149)      4EA17


Etika Bisnis Internasional


Bagi pebisnis lintas negara sangat penting untuk mempelajari etika yang berlaku di dunia internasional.Tak paham sedikit saja,bisa berakibat pada rusaknya bisnis yang dijalankan.

Banyak sekali etika bisnis yang berbeda dengan etika di Indonesia. Tak cuma berbeda, malah bisa sangat bertolak belakang. Contohnya saja orang-orang Australia tidak peduli terhadap gelar pendidikan seseorang.Tak peduli apakah Anda seorang bergelar master atau profesor, tapi jika hasil kerja Anda mengecewakan, mereka tetap akan menolak bekerja sama dengan Anda.

Sementara di Jepang, mereka tak ragu untuk menanyakan berapa banyak uang yang Anda hasilkan dan seberapa besar rumah yang bisa Anda bangun dari uang tersebut. Lain lagi dengan orang Spanyol.Mereka selalu makan malam menjelang pagi. Banyak restoran di negara eksotis tersebut yang baru buka pada pukul 9 malam.

Restoranpun mulai sibuk pada pukul 10 atau 11 malam.Jadi bayangkan jika Anda menuntut mereka untuk makan pukul tujuh malam, tentu mereka akan menganggap bahwa Anda tak menghargai budaya mereka. Begitu banyak perbedaan kebiasaan dan budaya dari masyarakat dunia yang harus dimengerti dan dipelajari oleh para pebisnis.

Karena itulah,Dana Persia,pendiri perusahaan konsultan, DP Image Consulting, memaparkan beberapa panduan etika bisnis bagi mereka yang harus berhubungan dengan pebisnis dari berbagai negara, seperti dikutip dari aol.com.

Persiapan
Lakukan banyak riset untuk mengetahui bagaimana etika bisnis dan pribadi yang ada di negara yang akan Anda kunjungi. Jika perlu, beli buku perjalanan tentang negara tersebut. Untuk melakukan riset,tentu saja internet bisa jadi andalan Anda.

Pelajari kata-kata umum
Coba pelajari dan hafalkan beberapa kalimat umum seperti “apa kabar” atau “terima kasih” dalam bahasa di negara tersebut. Cara ini biasanya ampuh untuk mengatasi gap antara dua budaya. Mereka pun tentunya akan merasa dihormati dan dihargai oleh sikap Anda yang mau belajar sedikit tentang bahasa setempat.

Tinggalkan kebiasaan buruk di rumah
Jika Anda bepergian ke luar negeri, tinggalkan segala kebiasaan buruk Anda di negara ini.Dana menegaskan, sering kali orang Amerika merasa kebiasaan dan budayanya adalah yang paling hebat. Nah,Anda jangan sampai melakukan hal seperti itu kalau tidak mau lobi bisnis Anda gagal total.

Bercampur
Cobalah bercampur dengan rekan bisnis dari luar negeri yang sedang Anda temui. Jangan terlalu menunjukkan perbedaan yang mencolok soal pakaian,cara bicara, atau apa pun yang bisa menunjukkan gap budaya yang terlalu besar.

Waktu
Jika Anda sedang berbisnis di Jerman, jangan pernah memulai bicara bisnis kecuali sebelum atau setelah makan.Tapi di China, silakan berbicara bisnis kapan saja asalkan hal tersebut bukanlah topik utama pembicaraan. Bagi orang China, tak masalah jika rekan bisnisnya bertanya soal kehidupan pribadi yang umum seperti menanyakan anak dan istri.

Kartu nama
Saling memberikan kartu nama atau business card sangat penting di Jepang, bahkan hampir mirip seperti sebuah upacara ritual. Berikan kartu nama dengan dua tangan dan berikan perhatian pada kartu nama yang diberikan kepada Anda.Semakin lama Anda memerhatikan dan menyimak tulisan di dalamnya, biasanya rekan Anda akan semakin merasa dihargai. Perlu diingat, jika sedang di Italia, jangan memberikan kartu nama saat acara-acara yang sifatnya sosial. Kartu nama biasanya hanya diberikan di acara bisnis.

Alkohol
Di Australia, alkohol tidak diperkenankan saat jamuan bisnis. Sementara di Jerman diperbolehkan, asalkan dilakukan secara moderat atau tidak berlebihan. Bahkan di Rusia, rekan bisnis diharapkan ikut minum untuk menunjukkan hubungan yang lebih akrab, tentunya dengan cara yang tidak berlebihan pula. Jika Anda di Prancis, hindari minum atau merokok sebelum makan berat.

Hadiah
Jika ingin memberi hadiah, sebaiknya hindari hadiah yang memperlihatkan logo perusahaan. Orang Yunani, Spanyol, dan Portugal tidak menerima hadiah yang seperti itu.Sementara di China,jangan sampai membuka hadiah tersebut di depan orang yang memberikan. Tapi di Afrika,Anda justru harus melakukan yang sebaliknya.

Peraturan soal gender
Selain peraturan yang berhubungan dengan etika,ada pula peraturan yang berkaitan dengan gender. Peraturan tak tertulis ini sama pentingnya dengan peraturan soal etika. Meski tingkat urgensinya tak sepenting etika internasional, namun jika seorang pebisnis mengetahui dan mempraktikkannya, maka kemungkinan besar lobinya akan berjalan mulus.

Contoh beberapa budaya yang berhubungan dengan gender, misalnya di negara Arab.Berjabat tangan adalah suatu hal yang wajar, tapi berjabat tangan dengan perempuan yang memakai pakaian tradisional (atau jilbab) adalah suatu hal yang dilarang.Di India,laki-laki dan perempuan dilarang melakukan kontak fisik di area publik, kecuali sekadar berjabat tangan.

Sementara di Jepang, orang yang sudah tua atau berumur akan merasa tidak nyaman jika harus berjabat tangan dengan orang asing (Barat). Orang asing ini juga sebaiknya tidak duduk atau berdiri terlalu dekat dengannya. Lain lagi di Argentina, karena di sana kaum perempuannya lah yang mengambil inisiatif terlebih dahulu untuk berjabat tangan dengan pria.

Sumber Referensi : http://cherrianaksehat.blogspot.com (Etika Bisnis Internasional)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar